Cara Mencuci Pakaian untuk Menghindari Kontaminasi Virus Covid-19

Cara Mencuci Pakaian untuk Menghindari Kontaminasi Virus Covid-19


Beberapa waktu lalu terdengar kabar bahwa dua orang anak asal Cileungsi dinyatakan positif Covid-19. Penularan virus corona SARS-CoV-2 ini disebut berasal dari baju sang ayah yang baru saja bepergian.


Menanggapi hal ini, kita kembali diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan diri kita selama pandemi berlangsung, termasuk kepada pakaian yang kita kenakan. Pasalnya, para peneliti telah mengingatkan kepada kita bahwa virus ini dapat bertahan selama berjam-jam di berbagai permukaan termasuk pakaian. Alhasil, kegiatan mencuci harus dilakukan dengan benar demi mencegah kontaminasi. 


Lalu, bagaimana cara mencuci pakaian yang benar untuk menghindari kontaminasi Covid-19? Berikut ini cara dan tips yang perlu diperhatikan saat mencuci pakaian selama pandemi berlangsung.


Cara Mencuci Pakaian agar Terhindar dari Covid-19 saat Pandemi

Untuk memastikan Anda membersihkan pakaian, handuk, dan seprai secara efektif, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.


1. Pakai Sarung Tangan dan Masker



Sebelum mencuci pakaian sebaiknya gunakan masker dan sarung tangan sekali pakai untuk menghindari Covid-19. Kemudian buang masker dan sarung tangan setelah digunakan. Hindari pula untuk menyentuh mata, hidung dan mulut saat mencuci untuk mencegah penularan virus covid-19.


Jika menggunakan sarung tangan yang dapat digunakan kembali, sarung tangan tersebut harus digunakan untuk membersihkan dan mendesinfeksi permukaan Covid-19 dan tidak boleh digunakan untuk keperluan rumah tangga lainnya. 


Setelah selesai mencuci pakaian, Bersihkan tangan segera dengan sabun dan air mengalir setelah sarung tangan dilepas serta segera mengganti pakaian.


2. Pisahkan Pakaian yang Mungkin Terkontaminasi



Para ahli tidak tahu persis berapa lama virus corona (COVID-19) tetap bertahan pada pakaian dan kain lainnya.


Penelitian dalam The New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa virus dapat bertahan hidup di atas karton selama tidak lebih dari 24 jam dan pada logam dan plastik hingga 72 jam. Jadi, mungkin saja virus itu tetap menular pada pakaian selama berjam-jam hingga berhari-hari, meskipun belum ada data tentang itu.


Jika Anda merawat seseorang di rumah yang sakit atau sedang membersihkan pakaian anggota keluarga yang mungkin terpapar virus corona, pisahkan pencucian pakaian yang terkontaminasi hingga saatnya mencuci untuk menghindari kontaminasi Covid-19. Letakkan juga pakaian anggota keluarga yang terpapar virus Covid-19 dengan pakaian anggota keluarga lainnya pada keranjang pakaian kotor yang berbeda.


3. Rendam dengan Air Hangat



Untuk menghindari kontaminasi Covid-19 saat mencuci pakaian, World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk menggunakan pengaturan air yang paling hangat yaitu berkisar 60-90 derajat celcius untuk mencuci dan mengeringkan pakaian.


Suhu hangat terbukti mampu melumpuhkan kuman, bakteri dan virus yang tinggal pada pakaian.


4. Gunakan Deterjen Pemutih dan Jemur di bawah Sinar Matahari



Meskipun WHO tidak secara khusus merekomendasikan penggunaan deterjen plus pemutih, International Scientific Forum on Home Hygiene menyatakan bahwa pemutih dapat membantu menonaktifkan mikroba virus dalam pencucian. Sebab, deterjen tersebut umumnya mengandung ammonium kuaterner yang dapat berfungsi sebagai disinfektan.


Jadi jika Anda mencuci pakaian putih dan warna-warna terang, bisa menambahkan pemutih ke deterjen. Atau bisa menggunakan deterjen yang mengandung pemutih yang aman untuk pakaian berwarna.


Setelah selesai mencuci pakaian, sebaiknya keringkan pakaian dengan menggunakan pengering pakaian terlebih dahulu lalu gantungkan pakaian dibawah sinar matahari langsung, karena panas matahari dapat membantu menonaktifkan mikroba virus.


Pentingnya Disinfeksi Pakaian untuk Mencegah Virus



Mencuci pakaian dengan suhu tinggi memang dapat membantu mendisinfeksi pakaian tersebut. Namun, pembersihan dan disinfektan pakaian adalah proses yang berbeda.


Perlu Anda ketahui bahwa pembersihan melibatkan menghilangkan kotoran dan kuman dari permukaan. Meskipun pembersihan dapat menurunkan risiko penyebaran agen infeksi, seperti virus dan bakteri, tindakan ini tidak membunuh mereka. Maka, Anda perlu mempertimbangkan untuk mendisinfeksi pakaian.


Disinfeksi membutuhkan penggunaan bahan kimia yang membunuh kuman. Menurut Medical News Today, mendisinfeksi permukaan keras dan tekstil setelah dibersihkan dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi virus Covid-19.


Otoritas kesehatan masyarakat, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa Covid-19 menyebar dari orang ke orang melalui kontak tidak langsung dan langsung dari droplets yang mengandung virus.


Tindakan pencegahan, seperti jarak fisik, karantina, dan isolasi diri, memang dapat membantu mengurangi risiko penularan langsung. Namun, droplets tetap bisa jatuh ke benda dan permukaan. Covid-19 dapat memasuki tubuh seseorang jika mereka menyentuh permukaan ini dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulutnya.


Sebuah penelitian dengan judul Journal of Persistence of Coronaviruses on Inanimate Surfaces and Their Inactivation with Biocidal Agents menunjukkan bahwa virus Covid-19, seperti yang bertanggung jawab atas sindrom pernapasan akut parah (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), dapat tetap berada di permukaan logam, kaca, dan plastik hingga 9 hari lamanya.


Meskipun temuan penelitian saat ini dan panduan dari otoritas kesehatan masyarakat memberikan wawasan tentang bagaimana mengurangi penularan virus di permukaan, hal yang sama tidak berlaku untuk pakaian dan tekstil lainnya.


Penulis studi yang dimuat dalam The Lancet Microbe melaporkan bahwa Covid-19 lebih stabil pada permukaan yang halus, seperti kaca atau logam. Para penulis melaporkan bahwa virus tetap menular selama 3-7 hari pada kaca, baja tahan karat, atau permukaan plastik, dan kurang dari 2 hari pada kayu dan kain.


Temuan mereka juga menunjukkan bahwa Covid-19 sangat sensitif terhadap panas. Setelah menaikkan suhu hingga 70 ° C, virus menjadi tidak aktif dalam 5 menit.


Mendisinfeksi permukaan dengan 0,1% natrium hipoklorit (pemutih), 0,5% hidrogen peroksida, atau 62-71% etanol secara efektif menonaktifkan sebagian besar Virus Corona, dan membuatnya tidak lagi menular.


Mempraktikkan kebersihan tangan dan protokol desinfeksi yang benar di rumah dan di depan umum dapat membantu menurunkan risiko penularan tidak langsung.


Bolehkah Memakai Jasa Laundry Selama Pandemi?



Hal ini diperbolehkan, tapi praktekkan kebersihan diri juga. Terapkan aturan dasar, seperti sering mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah saat pergi ke jasa laundry. Kamu juga disarankan untuk datang ke tempat tersebut saat ada lebih sedikit orang atau sepi. 


CDC juga memiliki pedoman untuk mendisinfeksi permukaan yang mungkin bersentuhan dengan pakaian yang terkontaminasi, seperti permukaan luar mesin cuci dan pengering. Sebaiknya bersihkan beberapa tempat tersebut dengan teratur. 


Itulah cara mencuci pakaian yang efektif untuk mencegah penularan virus Covid-19. Semoga kita semua selalu terlindung dari Virus Covid-19 dan semoga artikel ini bisa bermanfaat.


Tag: Covid-19, Cuci Pakaian