Jenis-Jenis Tes Laboratorium dan Fungsinya untuk Ibu Hamil
Apa saja jenis dan fungsi pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil selama kehamilan?
Wanita hamil harus menjalani setidaknya 4 tes laboratorium selama kehamilan. Bagi Anda yang baru pertama kali hamil, masa-masa itu merupakan masa terpenting dalam hidup.
Selama hamil, semuanya harus dikontrol, termasuk kesehatan ibu dan anak yang sedang berada dalam kandungan.
Selama masa kehamilan tubuh wanita akan banyak mengalami perubahan, kemudian membutuhkan peran dokter untuk memantau kesehatan ibu dan janinnya melalui berbagai tes. Nah, tes laboratorium untuk ibu hamil ini sangatlah penting.
Berbagai tes laboratorium untuk ibu hamil
Menurut laporan American Academy of Family Physicians, Anda akan menerima serangkaian tes laboratorium untuk wanita hamil sebagai bagian dari perawatan prenatal.
Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan laboratorium yang sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
1. Tes Darah
Pengambilan sampel darah merupakan salah satu rangkaian pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil, pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui kesehatan ibu dan mendeteksi adanya kelainan pada janin.
Dilansir dari Family Doctor, bahwa wanita hamil akan mengikuti tes ini pada kunjungan pertama untuk memeriksa golongan darah dan tekanan darah.
Golongan darah ini terdiri dari 4 golongan yaitu A, B, AB atau O. Mengapa pemeriksaan ini perlu?
Mengetahui golongan darah dapat membantu melakukan transfusi darah apabila sewaktu-waktu terjadi pendarahan hebat selama masa kehamilan atau kelahiran. Karena itu, mohon jangan anggap remeh tes laboratorium untuk ibu hamil ini!
Jika resus ibu berbeda dengan janinnya, maka ibu akan disuntik imunoglobulin untuk mencegah pembentukan antibodi yang dapat menyerang darah janin.
Tes laboratorium ini biasanya dilakukan pada ibu hamil selama trimester pertama kehamilan.
2. Periksa Kadar Gula Darah
Tes laboratorium selama kehamilan ini dirancang untuk mengetahui kadar gula darah ibu hamil, yang biasanya dilakukan antara 24 dan 28 minggu usia kehamilan.
Jika Anda berisiko tinggi terkena diabetes karena faktor genetik atau pola makan, Anda perlu melakukan tes ini pada trimester pertama.
Apabila hasilnya positif, maka hasilnya akan ikut meningkatkan risiko sehingga mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Karena itu, tes ini akan membantu Anda menjalani hidup sehat selama kehamilan.
3. Periksa Infeksi
Dari tes darah pada trimester pertama, Anda juga bisa mengetahui apakah Anda mengalami infeksi yang dapat mempengaruhi ibu dan bayi dalam kandungan.
Jenis tes laboratorium untuk ibu hamil ini juga dapat memberi tahu jika Anda mengidap penyakit tertentu, termasuk penyakit menular seksual, seperti HIV atau hepatitis B.
Biasanya yang diperiksa dalam tes laboratorium kehamilan adalah hepatitis B, hepatitis C, HIV, rubella, dan sipilis.
Jika ibu hamil mengidap HIV, perawatan medis akan diberikan untuk mengurangi risiko penularan HIV ke janin.
4. Tes Hemoglobin
Anemia merupakan suatu kondisi yang sering terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan volume darah.
Risiko anemia membuat Anda cepat lelah, dan lebih fatalnya lagi bisa berisiko pendarahan akibat kekurangan zat besi saat hamil atau melahirkan.
Jadi Anda sudah tahu pentingnya pemeriksaan laboratorium selama kehamilan, bukan? Oleh karena itu, wajar bila semua proses harus diselesaikan demi kesehatan ibu dan bayi yang berada di kandungan.
Manfaat Tes Laboratorium untuk Ibu Hamil
Saat hamil, inilah masa paling rawan bagi wanita. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dan penjagaan demi kesehatan ibu dan janin.
Selain memberikan asupan gizi yang seimbang, ibu hamil juga harus menjalani pemeriksaan laboratorium. Berikut manfaat pemeriksaan laboratorium bagi ibu hamil;
1. Mengantisipasi Kemungkinan Terburuk
Ketika seorang wanita hamil, tubuhnya mengalami banyak perubahan. Hal ini juga terjadi pada janin yang sedang dikandung.
Pengujian laboratorium pada ibu hamil dapat membantu mencegah gangguan obesitas, pre-eklamsia dan penyakit kehamilan lainnya yang mungkin mengganggu ibu hamil dan janin.
2. Persiapan Masa Kehamilan, Persalinan dan Menyusui
Untuk mempersiapkan kehamilan, persalinan dan menyusui secara lebih detail, tentunya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil.
Mengetahui risiko genetik yang akan diturunkan pada janin agar kita dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk memahami kesehatan ibu hamil dan janin secara keseluruhan.
3. Mencegah Keguguran
Kehilangan janin yang sedang dikandung menjadi hal yang paling ditakuti oleh calon ibu dan ayah.
Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil dapat meminimalkan kemungkinan janin keguguran, cacat janin dalam semenjak di dalam kandungan, mengetahui kalau bayi meninggal di dalam kandungan, dan lain sebagainya.
Biasanya, tiga tes laboratorium akan dilakukan selama trimester pertama, kedua dan ketiga kehamilan.
Gejala Berbahaya untuk Ibu Hamil
Selain melakukan pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil, Anda juga harus mewaspadai gejala yang dapat membahayakan ibu hamil dan janinnya. Perlu memperhatikan berbagai gejala dan perlu segera memeriksakan diri ke dokter.
Gejala yang berbahaya tersebut adalah;
- Pendarahan pada vagina
- Muntah terlalu sering
- Pecah ketuban
- Kontraksi atau nyeri perut yang teramat sangat
- Nyeri kepala hebat dan tak kunjung sembuh
- Tekanan darah tinggi
- Kejang
- Tidak merasakan pergerakan janin
Meski saat ini kita sedang dalam situasi pandemi atau COVID-19, Anda harus tetap melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk menjaga kesehatan Anda dan janin yang ada di dalam kandungan.
Untuk menghindari virus COVID-19 saat Anda memeriksakan diri ke dokter atau bidan, silakan coba buat janji dengan dokter kandungan atau bidan secara online, atau kirim pesan singkat terlebih dahulu.
Hal ini berguna agar Anda bisa datang pada waktu yang ditentukan daripada harus menunggu lama di rumah sakit.
Semakin lama Anda berada di rumah sakit, semakin besar kemungkinan Anda terpapar virus corona.
Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker dan siapkan hand sanitizer pada saat melakukan pemeriksaan ya! Penting juga untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan physical distancing atau menjaga jarak.
Nah, bagaimana dengan informasi tentang pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil yang sudah banyak dibahas? Jika kamu memiliki berbagai pertanyaan terkait topik yang sedang dibahas, jangan lupa tulis di kolom komentar ya!
Yuk, terus terapkan protokol kesehatan yang direkomendasikan pemerintah agar Anda dan janin tetap sehat!