Tips Wanita Buang Air Kecil di Pegunungan
“Kalau naik gunung, bagaimana kalau ingin buang air kecil?” Ini adalah pertanyaan klasik yang sering ditanyakan oleh para gadis sebelum pendakian pertama.
Wanita itu rumit. Apalagi saat akan menanjak. Banyak hal yang harus disiapkan. Wanita tidak hanya membawa perlengkapan memanjat, tetapi wanita selalu memiliki tisu basah, tisu kering, deodoran, tabir surya, pembersih wajah, dan peralatan pribadi lainnya yang hanya dibutuhkan anak perempuan. Bukankah begitu?
Tak hanya itu, masalah buang air kecil pun menjadi perhatian utama yang selalu dikhawatirkan para wanita saat naik gunung. Coba lagi, pasti ada satu atau dua teman wanita yang akan menanyakan pertanyaan seperti itu,
"Kalau mendaki gunung seperti itu, bagaimana kalau kencing? Apa ada toilet di gunung?"
Ya itu. Sebenarnya ada toilet di gunung. Namun, tidak semua gunung memiliki fasilitas tersebut. Mungkin hanya Gunung Papandayan yang menyediakan toilet bersih bagi pendaki.
Jika demikian, suka atau tidak suka, Anda harus menggunakan "toilet alam" di tengah pendakian. Bagi kebanyakan pria, masalah buang air kecil mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Selama masih ada semak atau pohon, semuanya aman. Namun, ini tidak berlaku untuk wanita.
Lantas, bagaimana cara buang air kecil yang aman dan nyaman bagi wanita?
1. Tentu, Anda harus mengetahui area buang air kecil yang Anda incar
Perhatikan lingkungan sekitar. Temukan tempat yang tenang, seperti di balik semak-semak atau pepohonan. Aman dari sudut pandang pendaki lain.
2. Anda juga harus mengajak teman, jangan buang air kecil sendirian
Sepertinya hal ini tidak pernah diabaikan oleh para wanita itu. Sudah menjadi tradisi, kalau mau pipis pasti ajak teman. Untuk menemani dan jagain. Sekalian rumpi bareng.
“eh,eh, tetangga tenda ganteng ya bo’ .. “
3. Hal-hal yang tidak boleh terlewatkan, harap membawa tisu basah dan tisu kering
Agar menjaga kebersihannya setiap saat.
4. Jika kencing di malam hari, jangan lupa membawa senter
YAIYALAH!
5. Oh ya, jangan lupa "permisi" dulu
Percaya atau tidak, digunung itu memang dihuni oleh banyak makhluk tak terlihat atau kasat mata. Oleh karena itu, jangan buang air kecil secara sembarangan, apalagi jika sambal melamun. Nanti bisa kesurupan.
6. Jika tidak ada semak atau bebatuan, Anda bisa menggunakan matras atau ponco sebagai penutup
Untuk membuatnya lebih nyaman dan melindungi privasi Anda. Tidakkah Anda ingin pendaki lain melihat area pribadi Anda?
7. Metode terakhir adalah dengan menggunakan Female Urination Devices (FUDs) / Stand to Pee Devices (STP) alias alat bantu buang air kecil berdiri
Barangkali, bagi banyak perempuan di Indonesia, menggunakan FUD atau STP untuk pipis berdiri masih dianggap tabu. Tapi percayalah, ketika kamu dalam keadaan darurat, kamu ingin buang air kecil di gunung, alat ini sangat berguna untuk kalian para wanita.
Sekarang, alat tersebut banyak dijual di toko online. Harganya pun terjangkau. Untuk berjaga-jaga, jika Anda akan mendaki gunung, sebaiknya bawa alat ini.
Jika sudah melengkapi tips di atas, mohon jangan lakukan ini saat buang air kecil di gunung.
1. Buang air kecil di pinggir tebing, terutama di tengah jalur pendakian
Bahaya! Kamu bisa saja jatuh ke jurang sampai malu banget karena kencing di tengah jalan, eh ketahuan oleh pendaki lain.
2. Buang sampah tisu di tempat Anda buang air kecil
Please .. cukup kenangan mantan aja yang tinggal, sampahmu jangan.
3. Buang air di dekat aliran air
Karena urine Anda akan mengotori aliran air. Nyatanya, banyak warga di gunung tersebut mengonsumsi air dari gunung tersebut.
4. Pipis sambil memikirkan mantan
Buang waktu!
Jika Anda mengikuti semua tips di atas, kencing di gunung tak lagi ribet. Hiking sangat nyaman dan sangat menyenangkan. Jadi, tips pendakian apalagi yang Anda butuhkan?