Penyebab BAB Bayi Encer Berwarna Kuning
Sebagai orang tua baru, Anda pasti kaget dengan berbagai hal yang terjadi pada bayi. Termasuk saat BAB bayi encer berwarna kuning. Khawatir dan kaget itu sangat wajar.
Memiliki bayi dan menjadi orang tua baru memang perlu banyak yang dipelajari. Mengasuh bayi tak hanya tentang menyusui, hal-hal kecil secara tak sadar perlu seorang ibu ketahui.
Seringkali menjadi ibu baru banyak yang dipertanyakan. Apakah bayi kita menangis tanpa henti adalah hal yang normal?
Kapan waktu terbaik menidurkan anak? Apakah BAB bayi encer berwarna kuning itu baik-baik saja?
Pasti banyak sekali pertanyaan yang ada di benak Anda ya.
Nah, jangan pusing. Bicara soal BAB bayi, bayi memang kerap mengalami pola BAB yang membuat geleng-geleng kepala.
Seperti tekstur BAB bayi terlalu padat, encer, dan warnanya berubah-ubah. Hal ini menciptakan kekhawatiran orang tua dalam mengasuh Si Kecil.
Selama bayi masih mengkonsumsi ASI eksklusif, perubahan pola BAB ini adalah hal yang umum dan tidak membahayakan.
Lantas jika perubahan warna BAB adalah wajar, bagaimana BAB bayi encer berwarna kuning?
BAB Bayi Encer Berwarna Kuning
Bayi memang belum memiliki usus yang berkembang sempurna. Mereka tidak dapat menyerap makanan dengan baik.
Akibatnya, sebagian besar BAB yang dikeluarkan lebih encer dan berair. Termasuk BAB bayi encer berwarna kuning. BAB encer pada bayi dapat diakibatkan berbagai faktor.
Penyebab utama BAB bayi encer berwarna kuning adalah usus bayi tidak dapat menyerap terlalu banyak dari sebagian besar BAB. Melansir Firstcry Parenting, susu dan makanan yang dikonsumsi ibu juga dapat mempengaruhi kualitas BAB.
Pada bayi usia 8 bulan ke atas, sebagian dari mereka sedang mengalami proses pertumbuhan gigi. BAB encer juga bisa disebabkan dari air liur berlebihan yang ditelan saat pertumbuhan gigi terjadi.
Melansir About Kids Health, namun tak jarang juga BAB bayi encer berwarna kuning juga salah satu penyebab diare.
Diare menyebabkan BAB encer dan buang air menjadi lebih sering dalam 24 jam.
Sebuah studi Ayurved Studies & Research Center, diare bisa menyebabkan BAB encer dan biasanya berwarna kuning, hijau atau coklat.
Segera temui dokter apabila BAB bayi encer berwarna kuning selama satu hari dan disertai demam, muntah, dehidrasi atau ada darah menempel.
Warna Tinja Bayi
Perubahan warna tinja bayi memang membingungkan dan mengkhawatirkan. Termasuk saat Anda melihat BAB bayi encer berwarna kuning.
Namun, apakah Anda ketahui bahwa warna dan tekstur BAB bayi sebenarnya bisa menjadi gambaran dari kesehatannya?
Yuk Kita pahami kondisi kesehatan Si Kecil dengan mengenali warna dan tekstur BAB-nya, seperti yang ada di bawah ini.
1. Hijau Gelap – Hitam
Pada beberapa hari pertama setelah dilahirkan, Anda akan menemui warna BAB bayi cenderung hitam atau hijau gelap.
Zat ini disebut meconium dan terdiri dari hal-hal yang tertelan oleh bayi saat berada di dalam rahim, seperti lendir, sel kulit, dan cairan ketuban.
Kebanyakan tinja berwarna hijau lebih sering terjadi pada bayi yang mengkonsumsi susu formula daripada ASI eksklusif. Namun ini adalah hal yang normal.
Sebuah Studi oleh Seattle Children, tinja berwarna hijau juga salah satu pertanda diare. Namun tidak perlu dikhawatirkan ya Moms apabila kondisi anak baik-baik saja.
2. Kuning Mustard
Warna kuning mustard adalah BAB bayi normal pada umumnya. Jika Si Kecil menyusu secara eksklusif, jangan kaget jika BAB-nya terlihat seperti krim keju dengan warna kuning mustard.
Bahkan mungkin terlihat seperti diare, tetapi kecuali Si Kecil menunjukkan atau mengalami gejala lainnya (misalnya demam dan rewel), tidak perlu khawatir.
BAB bayi yang menyusui tampak kotor tetapi sebenarnya itu mengambil warna dari makanan yang terakhir kali Anda makan.
3. Orange
Warna tinja orange bisa disebabkan dari konsumsi ibu seperti wortel, labu, dan ubi jalar.
Pada tinja berwarna orange mengandung karotenoid. Senyawa ini biasa ditemukan di sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan minyak.
Ini adalah hal yang wajar dan tidak memerlukan kunjungan dokter ya, Moms.
Warna BAB bayi kuning tua atau orange juga dapat disebabkan dari konsumsi susu formula, berfungsinya empedu dan campuran bakteri, lho.
4. Coklat Kehijauan
Jangan panik, Moms. Setelah Anda memperkenalkan makanan padat, BAB Si Kecil akan memiliki warna dan tekstur baru yang berbeda dari sebelumnya.
Setelah mengkonsumsi aneka tekstur dan warna makanan, BAB Si Kecil memang cenderung berwarna seperti oranye, kuning, atau hijau kecoklatan, dan terkadang tampak seperti kacang atau kismis.
Apabila bayi telah MPASI biasanya warna tinja ini yang akan Anda lihat.
Warna tinja coklat kehijauan ini juga dari konsumsi sayur-sayuran seperti bayam dan kacang hijau.
“Di situlah semua penyerapan nutrisi diambil,” jelas Mark Gilger, kepala dokter anak di Rumah Sakit Anak San Antonio, seperti dilansir dari Public Broadcasting Service.
“Kemudian nutrisi apa pun yang tidak dibutuhkan diteruskan ke usus besar atau usus besar,” tambahnya.
5. Hijau Terang dan Berbuih
Apakah BAB Si Kecil terlihat berwarna hijau terang yang disertai buih? Jika ya, kemungkinan besar ia mungkin terlalu banyak minum foremilk dan tidak mendapatkan cukup hindmilk.
Foremilk merupakan susu rendah kalori di dalam ASI, yang keluar pertama kali saat bayi menyusu, sedangkan hindmilk yang mengandung kalori lebih tinggi dan mengenyangkan.
Jadi, jika BAB Si Kecil memang berwarna hijau terang dan berbuih, itu bisa jadi berarti ia tidak cukup lama menyusu untuk setiap payudara.
6. Merah
Menurut Johns Hopkins Medicine, kotoran berwarna merah atau hitam juga bisa menjadi perhatian. Keduanya mungkin mengindikasikan cedera.
Jika cedera berasal dari bagian atas di saluran pencernaan, perut misalnya darah mungkin telah menjadi hitam pada saat mencapai popok.
Darah dari cedera yang terjadi lebih jauh di usus kecil atau usus besar mungkin keluar dengan warna merah cerah.
Namun, sebelum panik lebih baik Anda mencari tahu penyebab umum BAB berdarah.
Biasanya hal ini disebabkan karena bayi menelan darah Anda yang tercampur dengan ASI, baik karena puting lecet atau masalah lainnya.
Ini bisa dengan mudah diatasi dengan berkonsultasi dengan konsultan laktasi atau dokter anak.
Namun, jika Anda tidak yakin kotoran Si Kecil merah karena darah Anda yang ia cerna melalui ASI, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Adapun penyebab lain yang umum terjadi adalah akibat alergi (misalnya protein susu), infeksi bakteri atau perforasi di sekitar anus bayi yang terjadi karena konstipasi.
7. Hitam
Tinja berwarna hitam terkadang mewakili darah tua karena darah diketahui berubah dari merah menjadi hitam seiring waktu di saluran usus.
Tinja berwarna hitam ini akan memprihatinkan jika Si Kecil saat usianya lebih dari 2 hari.
Kotoran ini disebut melena, jenis kotoran hitam yang lebih padat mungkin tanda bahwa darah telah memasuki saluran pencernaan bagian atas Si Kecil.
“BAB hitam pada bayi juga bisa disebabkan gangguan fungsi pencernaan dan indikasi pendarahan,” tambah Mark Gilger, dokter anak di San Antonio.
8. Putih Kapur
Warna tinja putih kapur cukup jarang terjadi. Warna putih pada BAB bayi menunjukkan indikasi penyumbatan yang terjadi di empedu dan pencernaan.
Kotoran BAB mendapat warna dari empedu, sehingga secara harfiah empedu tidak menghasilkan kotoran berwarna putih kapur.
Menurut studi Health Children, penyebab paling umum dari tinja berwarna putih adalah penyakit yang disebut atresia bilier atau gangguan fungsi empedu.
Segera hubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan secepatnya ya!
Setelah mengetahui jenis dan warna tinja bayi pasti melegakan ya, Moms. Perubahan warna BAB bayi dan teksturnya memang cukup memusingkan dan mengkhawatirkan. Termasuk jika BAB bayi encer berwarna kuning.
Namun selama bayi tidak mengalami sakit, tidak rewel, dan beraktivitas normal, tidak perlu dipusingkan ya, Moms. Termasuk saat melihat BAB bayi encer berwarna kuning. Jangan langsung panik ya Moms!