Introvert itu Bukan Antisosial

Introvert itu Bukan Antisosial


Ketika mendengar kata introvert, mungkin Anda langsung membayangkan seseorang yang pemalu atau pendiam, dan tidak gaul. Sebenarnya ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar juga. Introvert adalah salah satu tipe kepribadian.


Seseorang dengan kepribadian introvert memang lebih nyaman untuk menikmati waktu luangnya sendiri atau bersama 1-2 orang terdekatnya dibandingkan bersosialisasi dengan orang banyak. Karena itulah mereka sering dicap penyendiri. Padahal, mereka hanya cenderung lebih fokus dengan pikiran, perasaan, serta mood-nya sendiri daripada dunia luar.


Introvert bukan antisosial

Tipe kepribadian introvert sering dianggap tidak pandai bergaul dan menghindar dari situasi sosial. Tetapi ternyata, banyak orang introvert yang bisa bersosialisasi dengan mudah.


Introvert merupakan tipe kepribadian, sedangkan antisosial adalah gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian antisosial ditandai dengan pola perilaku manipulatif, tidak peduli hukum, menarik diri dari orang lain, melanggar hak orang lain, serta kasar mengarah ke tindakan kriminal tanpa alasan yang masuk akal. 


Bedanya introvert dan pemalu

Tipe introvert sebenarnya tidak selalu pemalu. Malahan, introvert dan malu itu dua hal yang berbeda. Jika introvert adalah jenis kepribadian, malu merupakan sebuah emosi dan dipengaruhi oleh faktor dari luar. 


Orang pemalu biasanya akan merasa tidak nyaman ketika berada di lingkungan sosial, terlebih di sekitar orang yang tidak dikenalnya. Mereka juga bisa merasa gugup, berkeringat, detak jantungnya menjadi cepat, bahkan kadang perutnya suka mulas. Selain itu, orang pemalu cenderung melewati acara-acara sosial karena menghindari perasaan negatif tersebut.


Sementara itu, orang introvert memilih menyendiri karena mereka lebih nyaman dan bersemangat saat melakukan aktivitas sendiri atau bersama, setidaknya, 1 – 2 teman dekatnya. Tipe introvert pada umumnya menyukai orang lain, hanya saja mereka lebih menghargai waktu kebersamaan serta mementingkan kualitas daripada kuantitas hubungan.


Ciri-ciri tipe introvert

Walau terlihat berbeda pada setiap orang pasti berbeda, tipe kepribadian ini punya pola perilaku yang kurang lebih sama. Secara umum, ciri-ciri tipe introvert antara lain:


  • Lebih konsentrasi di tempat sepi
  • Cenderung merefleksikan perbuatannya
  • Punya sifat self-aware atau mengenal dirinya sendiri
  • Lama ketika mengambil keputusan
  • Nyaman ketika beraktivitas sendiri
  • Tidak suka berkelompok
  • Lebih memilih jenis komunikasi nonverbal dibandingkan verbal
  • Merasa terkuras energinya saat berada di keramaian
  • Hanya memiliki sekelompok kecil teman-teman dekat
  • Suka membayangkan dan berimajinasi dalam memecahkan masalah
  • Menghabiskan waktu luangnya sendiri untuk recharge energi

Masalahnya adalah, seringkali orang mendiagnosa dirinya sendiri. Seperti yang dituturkan dr. Falla Adinda, tim dokter Jovee, banyak orang yang mendiagnosis diri sendiri tanpa mempertimbangkan pendapat para ahli.


“Pada dasarnya, hal tersebut sah-sah saja asalkan hanya untuk kebutuhan pribadi sehari-hari, bukan profesional. Ketika Anda merasa perlu mengetahui tipe kepribadian, silakan tanyakan ke psikiater atau psikolog untuk lebih jelasnya.” tambahnya lagi.


Cara kerja otak introvert

Para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang memiliki tipe kepribadian introvert atau ekstrovert. Tetapi, satu hal yang mereka tahu ialah kerja otak pada masing-masing tipe kepribadian ini berbeda. Orang introvert lebih sering menggunakan lobus frontalnya, makanya aliran darah menuju lobus ini cenderung lebih besar dibandingkan ekstrovert. 


Hal ini menjelaskan mengapa kepribadian introvert selalu memproses baik-baik suatu informasi dan berpikir terlebih dulu sebelum bicara atau bertindak. Lobus frontal merupakan bagian otak paling depan dan terbesar yang mengatur gerakan, perencanaan, penyelesaian masalah, ucapan, perilaku, memori, emosi, serta kepribadian.


Perbedaan lainnya adalah respons otak terhadap hormon dopamin—senyawa kimia yang mengaktifkan emosi senang atau bahagia. Kadar hormon dopamin yang diproduksi sebetulnya sama, tetapi tingkat sensitivitasnya yang berbeda. 


Tingkat sensitivitas terhadap hormon dopamin yang lebih tinggi dibandingkan ekstrovert. Over-sensitivitas ini yang menyebabkan orang introvert menjadi tidak nyaman dan terkuras tenaganya saat menerima rangsangan berlebih dari luar, misalnya di pusat keramaian.


Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui tipe kepribadian Anda adalah mengikuti tes kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) atau The SAPA-Project.