Efek Samping Obat Penyubur Kandungan

Efek Samping Obat Penyubur Kandungan


Apakah Anda sedang menantikan buah hati, tapi tidak kunjung hamil? Jangan khawatir, ada banyak cara agar Anda cepat hamil, salah satunya dengan obat penyubur kandungan. Nah, sebelum menggunakan obat tersebut simak dulu berbagai kemungkinan risiko dan efek samping obat penyubur kandungan berikut ini.


Efek samping obat penyubur kandungan yang ringan


Bagi wanita yang sulit hamil, obat penyubur kandungan dapat menjadi langkah pertama dalam pengobatan. Obat tersebut meningkatkan kadar hormon tubuh yang mengatur masa subur (ovulasi) sehingga kemungkinan Anda untuk hamil menjadi lebih besar. Walaupun obat penyubur kandungan terbukti aman dan berhasil, ada risiko dan efek samping yang mungkin terjadi.


Munculnya risiko dan efek samping tergantung obat penyubur kandungan mana yang digunakan, seberapa tinggi dosis obat, dan keadaan tubuh Anda. Efek samping obat penyubur kandungan sulit untuk diprediksi sebelum Anda mencoba untuk menggunakannya. Menurut Very Well, risiko yang umumnya terjadi akibat obat penyubur kandungan adalah hamil kembar (dua anak kembar atau lebih).


Berikut beberapa jenis obat penyubur kandungan dan efek sampingnya.


1. Clomiphene citrate (clomid)


Clomiphene citrate meningkatkan dua hormon penting, yaitu hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing. Kedua hormon tersebut membuat sel telur matang dan siap untuk dilepaskan ke tuba falopi sehingga lebih mudah dibuahi oleh sperma. Kemungkinan efek samping dari obat ini meliputi :


  • Hot flashes
  • Perut kembung dan terasa sakit
  • Berat badan naik
  • Sakit kepala
  • Perubahan mood
  • Mual
  • Pusing
  • Payudara jadi lebih sensitif
  • Vagina kering
  • Perdarahan menstruasi yang tidak normal


2. Gonadotropin


Cara kerja gonadotropin sama seperti clomid. Namun, obat ini hanya digunakan untuk wanita dengan PCOS yang tidak ampuh dengan obat penyubur kandungan lain atau wanita yang menjalani bayi tabung. Kemungkinan efek samping obat penyubur kandungan gonadotropin adalah :


  • Sakit kepala
  • Mual dan sakit perut
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Perut kembung
  • Muncul jerawat
  • Perubahan mood
  • Berat badan naik
  • Rasa nyeri dan kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik
  • Pusing
  • Perdarahan menstruasi yang tidak normal


3. Gonadotropin releasing hormone (GnRH) agonist dan antagonist


Keduanya obat tersebut digunakan untuk mengatur ovulasi khusus pada wanita yang menjalani prosedur bayi tabung. Namun, penggunaannya hanya direkomendasikan jangka pendek. Kemungkinan efek samping dari GnRH agonis seperti Lupron termasuk :


  • Hot flashes
  • Sakit kepala
  • Suasana hati berubah, seperti kecemasan dan depresi
  • Kekeringan vagina
  • Muncul jerawat
  • Nyeri sendi
  • Mual
  • Sakit perut
  • Berat badan naik
  • Gairah seks menurun
  • Pusing
  • Rasa nyeri dan kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik


Kemungkinan efek samping dari GnRH antagonis meliputi :


  • Sakit kepala
  • Mual dan sakit perut
  • Perdarahan menstruasi yang tidak normal


Efek samping obat penyubur kandungan yang parah


Selain efek samping ringan yang bisa hilang dengan sendirinya, penggunaan obat penyubur kandungan juga bisa menyebabkan efek samping yang parah. Untungnya, ini jarang terjadi. Jadi, selalu konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat penyubur kandungan.


1. Gangguan penglihatan


Wanita yang menggunakan clomid atau letrozole memiliki risiko mengalami gangguan penglihatan. Bila Anda mengalami black floater (bercak hitam di penglihatan) dan penglihatan kabur yang disertai sakit kepala selama mengonsumsi obat, konsultasikan ke dokter. Biasanya gangguan tersebut akan hilang begitu obat berhenti diminum.


2. Kehamilan ektopik


Wanita yang menggunakan gonadotropin memiliki risiko kehamilan ektopik, yaitu kehamilan yang terjadi di luar rahim. Kondisi ini membahayakan nyawa janin. Bila muncul gejala nyeri pinggul parah, mual, muntah, dan sakit perut selama kehamilan, segera periksa kesehatan Anda ke dokter. Kemungkinan besar gejala tersebut menjadi tanda Anda mengalami kehamilan ektopik.


3. Sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS)


Beberapa obat penyubur kandungan bisa merangsang ovarium untuk menghasilkan sel telur lebih banyak dari biasanya. Ini bisa meningkatkan risiko wanita terkena OHSS. Kondisi ini mengancam kesuburan dan nyawa seseorang karena bisa menyebabkan gagal ginjal dan penggumpalan darah.


Bagaimana cara mengurangi efek samping obat penyubur kandungan?


Efek samping dari obat penyubur kandungan tidak mungkin bisa dihindari sama sekali, tapi bisa diringankan gejalanya. Selalu konsultasikan kepada dokter untuk mengurangi munculnya gejala. Biasanya, dokter akan memberikan dosis obat yang rendah terlebih dahulu, sehinga tidak akan menimbulkan efek lebih banyak dibanding langsung mengonsumsi obat dengan dosis lebih tinggi.


Dilansir dari The Bumps, beberapa obat yang dapat mengurangi gejala efek samping obat penyubur kandungan yaitu obat antidepresan dan paracetamol. Melakukan olahraga rutin dan akupunktur bisa membantu Anda mengurangi gejala perubahan mood yang muncul.