Cara Memprediksi Tinggi Badan Anak Saat Dewasa Nanti

Cara Memprediksi Tinggi Badan Anak Saat Dewasa Nanti


Akankah Si Kecil pendek, tinggi, atau standar saja ketika dewasa nanti? Banyak orang tua, termasuk Anda, mungkin mempertanyakan hal tersebut. Tapi terlalu lama yah untuk melihat langsung saat itu tiba?


Dikutip dari verywellfamily.com, ada dua metode populer yang bisa Anda coba untuk memprediksi tinggi badan Si Kecil ketika dewasa nanti. Hasilnya memang tidak akan akurat, tapi Anda setidaknya jadi punya gambaran tinggi badan potensial Si Kecil nantinya.


Apa saja sih dua metode itu? Cari tahu yuk Bun!


Faktor yang Mendukung Tinggi Badan Anak

Perlu Anda ketahui, selain genetik, ada faktor lain yang juga memengaruhi tinggi badan Si Kecil, yaitu nutrisi anak. Dalam memenuhi faktor nutrisi sebaiknya anak mengonsumsi makanan yang bervariasi dan banyak mengandung protein dan kalsium untuk membantu pertumbuhan tulangnya. Sebenarnya, tidak ada satu jenis makanan yang umumnya bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi Si Kecil, jadi Anda harus sesuaikan dengan saran dokter atau yang seharusnya ya Bun.


Sebagai contohnya, anak usia 1-3 tahun membutuhkan sekitar 1.000-1.300 kalori per hari. Si Kecil jadi butuh makan setidaknya 5-6 kali sehari dalam porsi yang sesuai, yakni 1/3 porsi orang dewasa, terdiri dari 3 kali makan makanan utama, 2 kali camilan.


Selain itu, Anda juga disarankan untuk menjauhkan anak dari berbagai penyakit berbahaya, terutama di tahun-tahun pertama hidupnya. Jika Si Kecil sering sakit, seperti infeksi saluran cerna, bila terakumulasi bisa mengakibatkannya kekurangan nutrisi. Si Kecil juga sebaiknya memiliki aktivitas yang baik untuk merangsang tulangnya agar bisa tumbuh lebih tinggi, misalnya berolahraga, seperti lari dan lompat.


Anda perlu tahu juga bahwa anak tumbuh dengan proses yang berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Jika Anda merasa pertumbuhan Si Kecil tidak sesuai, segera konsultasikan dengan dokter. Pantau selalu penambahan tinggi dan berat badan Si Kecil sejak bayi, agar Anda segera tahu jika tumbuh kembangnya terganggu ya.


Cara Menghitung Tinggi Badan Anak

Ada tiga metode yang dapat Anda gunakan untuk memperkirakan seberapa tinggi anak Anda nantinya.


1. Metode Usia 2 Tahun Dikali Dua


Metode ini terbilang sangat sederhana dan mudah dihitung. Metode ini sudah cukup lama digunakan. Anda hanya perlu menunggu Si Kecil hingga berusia 2 tahun untuk bisa menghitung prediksi tinggi badan. Nah, jika Si Kecil ternyata sudah berusia lebih dari 2 tahun, Anda tinggal membuka catatan tinggi badan Si Kecil saat dia berusia 2 tahun.


Setelah Anda mendapatkan tinggi badan Si Kecil saat berusia 2 tahun, Anda hanya perlu mengalikannya dengan 2. Hasilnya merupakan prediksi tinggi badan Si Kecil.


Misalnya, saat berusia 2 tahun, tinggi Si Kecil adalah 87 cm. Anda bisa langsung menghitungnya dengan rumus (tinggi badan) x 2 = 87 cm x 2 = 174 cm. Nah, Si Kecil bisa jadi akan memiliki tinggi badan 174 cm saat dewasa nanti.


The American Academy of Pediatrics menemukan bahwa anak perempuan lebih cepat tumbuh ketimbang anak laki-laki. Jadi, untuk mendapatkan prediksi yang lebih akurat untuk tinggi badan anak perempuan, Anda bisa menggunakan tinggi badan saat usia Si Kecil 18 bulan.


2. Ikuti Metode Kurva


Metode "ikuti kurva" adalah cara lain yang mudah untuk memprediksi potensi tinggi badan anak Anda setelah dewasa. Ini bergantung pada grafik pertumbuhan standar yang digunakan oleh dokter anak untuk memantau perkembangan anak.


Grafik pertumbuhan saat ini untuk anak-anak di AS mengikuti Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Ada yang terpisah untuk anak laki-laki dan perempuan dan Anda akan ingin menggunakan grafik "Tinggi badan untuk usia dan Berat badan untuk usia". Untuk memprediksi tinggi badan anak dengan metode ini:


  • Ukur tinggi badan anak Anda saat ini.
  • Plotkan pada kurva pertumbuhan.
  • Ikuti terus kurva pertumbuhan mereka tetap dalam persentil yang sama dan lihat di mana mereka berakhir sebagai orang dewasa
  • Hasilnya adalah perkiraan tinggi badannya.


Misalnya, jika putra Anda memiliki tinggi 43 inci pada usia 6 (persentil ke-10), maka Anda mungkin dapat mengharapkan tingginya 66 inci (5 kaki 6 inci) sebagai orang dewasa (persentil ke-25 pada usia 19 hingga 20 tahun) .


3. Menghitung secara Genetik


Ini bisa jadi cara paling akurat untuk memprediksi tinggi badan Si Kecil saat dewasa nanti karena menghitung berdasarkan tinggi badan kedua orang tua. Metode ini dikenal dengan sebutan Mid-Parental Height Method atau Tanner Method. Yang Anda butuhkan adalah tinggi badan Anda dan Pasangan Anda. Setelah mendapatkan angkanya, Anda bisa langsung menghitungnya dengan rumus ini.


Untuk menghitung tinggi anak laki-laki cukup dengan ((tinggi badan ayah) + (tinggi badan ibu) + 13 cm)/2 ± 8,5 cm. Adapun untuk anak perempuan bisa menggunakan rumus berikut ((tinggi badan ayah) + (tinggi badan ibu) - 13 cm)/2 ± 8,5 cm. Misalnya Anda dan Pasangan Anda punya tinggi badan masing-masing 160 cm dan 175 cm.


Untuk menghitung tinggi anak laki-laki kelak saat dewasa, Anda bisa langsung memasukkan tinggi badan ke dalam rumus. (175 cm + 160 cm + 13)/2 ± 8,5 cm = maka tinggi anak laki-laki kelak sekitar 165,5 cm hingga 182,5 cm.


Namun jika Anda memiliki anak perempuan, maka hitungannya (175 cm + 160 cm - 13)/2 ± 8,5 cm = 152,5 cm hingga 169,5 cm.


Tips Menghitung Tinggi Badan Anak dengan Benar di Rumah


Untuk mengukur tinggi badan secara akurat di rumah Anda bisa menghitung BMI-untuk-usia:


  1. Lepaskan sepatu anak Anda, pakaian tebalnya, dan hiasan rambut, dan rambut tidak terikat yang mengganggu pengukuran.
  2. Lakukan pengukuran ketinggian pada lantai yang tidak berkarpet dan pada permukaan datar seperti dinding tanpa cetakan.
  3. Mintalah anak atau remaja berdiri dengan kaki rata, menyatu, dan menempel ke dinding. Pastikan kaki lurus, lengan di samping, dan bahu anak juga sejajar.
  4. Pastikan anak atau remaja Anda melihat lurus ke depan dan garis pandangnya sejajar dengan lantai.
  5. Lakukan pengukuran saat anak atau remaja berdiri dengan kepala, bahu, bokong, dan tumit menyentuh permukaan datar (dinding). Bergantung pada keseluruhan bentuk tubuh anak atau remaja, semua titik mungkin tidak menyentuh dinding.
  6. Gunakan headpiece datar untuk membentuk sudut siku-siku dengan dinding dan turunkan headpiece hingga menyentuh mahkota kepala dengan kuat.
  7. Pastikan mata pengukur berada pada level yang sama dengan topi baja.
  8. Tandai tempat bagian bawah topi baja bertemu dengan dinding. Kemudian, gunakan pita logam untuk mengukur dari alas di lantai ke ukuran yang ditandai di dinding untuk mendapatkan pengukuran ketinggian.
  9. Catat tinggi secara akurat ke 1/8 inci terdekat atau 0,1 sentimeter.


Itulah tiga metode yang bisa Anda gunakan untuk memprediksi tinggi badan anak saat dewasa nanti. Selamat mencoba!